Doktrin Bela Negara pada 200 Siswa SMP di Kodiklat TNI


    Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda berbagai kegiatan diselenggarakan oleh semua eleman baik unsur pemerintahan, swasta dan masyarakat umum. Hal ini membuktikan bahwa  perlunya penanaman nilai-nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air kepada generasi muda.
    Peserta, Guru, Kodiklat, Sinar Mas Land, BNN Tangsel,
    IBN dan Eksisna. 

    Markas Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Serpong bekerjasama dengan Sinar Mas Land, BSD, menggelar kegiatan Peringatan Sumpah Pemuda ke -90 selama dua hari dari tanggal 27 – 28 Oktober 2018 bertempat di Jl. Ampera Hankam (Kodiklat TNI) Buaran, Serpong, Tangsel.
    Selama dua hari kegiatan Aku Cinta Tanah Air diisi dengan berbagai kegiatan dan pada hari Minggu (28/10/18) dilaksanakan Upacara penutupan kegiatan Aku Cinta Tanah Air, dipimpin oleh Letkol Cpl Helmy F, SE.
    Upacara Penutupan oleh  Letkol Cpl Helmy F, SE. 

    Seperti diketahui, para peserta yang turut hadir dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda dari 10 tingkat SMP/MTs yang ada di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang yang selama ini mendapatkan pendampingan Sinar Mas Land dengan penerapan program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
    Adapun peserta dari sekolah tingkat SMP/MTs seperti SMPN 7 Tangsel, SMPN 20 Tangsel, SMP Muhamadiyah Tangsel,  MTs AN-Nashihin Tangsel, MTS Pembangunan Nurul Islam Tangsel, MTsN 5 Tangerang, SMPI Manbaul Ulum Tangerang, MTs Nurul Islam Tangerang, MTs Nurul Falah Tangerang, MTs Nurul Huda Tangerang.
    Makan siang 

     Disampaikan Letkol Cpl Helmy F dalam penyampaian pengenalan profesi TNI bahwa melalui Hari Sumpah Pemuda Ke-90 yang diikuti para remaja, pemuda,pelajar menengah memiliki tujuan mengajak mereka sebagai generasi muda untuk mampu menunjukkan rasa kecintaan tanah air, nusa dan bangsa dengan menanamkan semangat Sumpah Pemuda.
    “Materi yang kita berikan seperti kepemimpinan, kedisiplinan pembekalan fisik meliputi olahraga pagi, PBB, tali temali,  jaring pendarat, jurit malam dan materi Komitmen Anti Narkoba yang sampaikan pihak BNN Tangsel, dan sesi motivasi oleh Isharyadi,SH,M.Si dari Eksisna.”jelas Letkol Cpl Helmy F.
     Dijelaskan Letkol Cpl Helmy bahwa Program Aku Cinta Tanah Air  yang digelar Kodiklat TNI dengan CSR Sinar Mas land adalah ketiga kalinya. Pertama kalinya kita gelar tahun 2016 dengan Seminar Degradasi Bangsa dan Festival Hijau di tahun 2017.
    Singgih dan Sis dari Eksisna
    “Tahun ini, Peringati Sumpah Pemuda Ke-90 mengangkat tema “Meningkatkan Nasionalisme dan Patriotisme Dalam Rangka Penguatan Karakter Generasi Muda”, dengan terus memberdayakan generasi muda yang memiliki jiwa patriotisme dan Nasionalisme terhadap bangsa dan negara. Dan harapan kita, generasi muda harus bebas Narkoba sebagai generasi penerus bangsa,”ujarnya.
    Latihan percaya diri dengan tali satu

    Hadir dalam kegiatan yaitu Wadan Kodiklat TNI Marsekal Pertama ismet Ismaya Saleh, Kolonel Mar Ghozali, Letkol Mar Iqbal, Letkol Cpl Helmy F,  sedangkan dari CSR Sinar Mas Land Direktur Syukur Lawigena, Brigjen Pol.( Purn) Muharso, Idham Mucklis, Erlangga, Halusati Antonius Simorangkir, Ibu Maria Chatarina Octaviana, Rasmin, Asrori,  Pane, dari pihak BNN hadir Bapak Sony, Ibu Desy, Yayasan Indonesia Bebas Narkoba yaitu Bapak.Ir.Yusi Imam Mahendra, Isharyadi dari Eksisna, Ibu Yanti, dan tamu undangan.
     sumber tulisan : http://suarareporter.co.id/peringati-sumpah-pemuda-ke-90-kodiklat-tni-serpong-sukses-gelar-aku-cinta-tanah-air/ 

    Tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri.


    VISTALAND GROUP
     “NEW MINDSET SUCCESS”
    Fasilitator : Isharyadi,SH,MSi.

    Tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri.
    Kalimat ini memang mudah untuk diucapkan, namun tidak mudah untuk dipahami dan dilakoni (baca: dilaksanakan). Mengapa demikian? Karena, saya sendiri masih bingung memaknainya. Apa yang maksudnya ya? Seperti kalimat filsafat yang tidak menjawab pertanyaan hidup ini, tapi malah bertanya pada yang bertanya he he…

    Menampilkan suatu yang berbeda dalm setiap kelasnya.

    Wong …saya nanya kok, malah ditanya? Kira-kira demikian yang muncul dalam benak saya. Mungkin, maksudnya demikian. Ikutilah program ini mungkin membantu…

    KELUHAN YANG BERPENGARUH
    Keluhan ialah wujud seseorang yang minta perhatian dari orang lain
    Kesalahan komunikasiSalah besar mengeluhkan sesuatu tanpa menawarkan sebuah solusi
    Keajaiban komunikasiSetiap menyampaikan sebuah masalah  sampaikan pula tawaran solusi penyelesaianya.

    Perubahan itu indah.
    Perubahan seringkali menyakitkan.
    Namun membangkitkan.
    Perubahan membuat sulit tidur.
    Namun anehnya badan lebih sehat.
    Perubahan kadang membuat marah.
    Namun matapun menjadi melek.
    Perubahan memang bisa merubah nasib.
    Dan, membuat lebih banyak orang kaya.
    Yakinlah, perubahan pasti diciptakan Tuhan.
    Agar manusia sadar bahwa Tuhan itu memang ada.

    Fb : isharyadi ab  IG : @isharyadi_ab  Hp : 0813-1677-7108

    TEKNIK HARGAI ORANG DENGAN CARA BARU


    BANK SINARMAS
    CONTACT CENTER DIVISION
    “REACH SUCCESS WITH NEW MINDSET”
    Fasilitator : Isharyadi,SH,MSi.

    Self reflection, bagian terbaik untuk dapat menghargai orang
    dengan cara cara yang baru.

    Karena di kehidupan ini ada hukum alam, ada hukum Polaritas, hukum Dualitas, hukum Hitam Putih, Hukum Siang Malam, maka sebagai manusia, kitapun harus yakin bahwa ada masalah, ada solusi. Itu saja…

    Nah, repotnya solusi yang terbaik adalah saat Anda tenang, saat Anda hening, saat kepala Anda dingin. Karena hanya mereka yang tenang, yang menang…
    Pelajari, praktekan lihat bagaimana reaksinya.

    HARGAI ORANG DENGAN CARA BARU
    Kelemahan manusia modern ialah lamban dalam membalas jasa orang lain
    Kesalahan komunikasi.

    Salah besar jika anda berasumsi tidak perlu membalas surat, wa, sms, email karena si pengirim tidak memintanya.

    Keajaiban komunikasi
    Biasakan diri segera membalas surat, sms, wa, email yang anda terima sehingga si pengirim yakin anda telah membacanya.

    Fb : isharyadi ab  IG : @isharyadi17  Hp : 0813-1677-7108

    “Peningkatan Komitmen Budaya Kerja”


    PUSKESMAS MAKASAR
    “Peningkatan Komitmen Budaya Kerja”

    Fasilitator : Isharyadi,SH,MSi.
    Villa Bukit Pancawati, 1 Desember 2017

    Sudahkah Anda memiliki karyawan berkualitas atau memiliki SDM yang sangat produktif di perusahaan? SDM yang produktif dan berkualitas sangat penting di era Digital dan era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tahun ini. Bagaimana jika Anda ingin membangun kualitas SDM yang luar biasa?
    sesinya bergerak, bernyanyi dan mengambil insight dari setiap aktivitas
    untuk di jadikan rencana tindak lanjut dalam setiap rutinitas.

    Kesibukan setiap hari melayani pasien di Puskesmas ini terbilang padat, dengan beragam keluhan, aneka kritikan, apalagi sekarang jamannya keterbukaan siapa saja bisa mengkritik dan dikritik, tanpa ada batasan melalui media sosial asalkan punya kuota hand phone ala android bisa dilakukan kritik kepada siapapun bisa langsung sampai ke pucuk pimpinan tinggal di mention saja.

    Tak banyak yang saya sharing pada sesi pagi ini yang sebelumnya 200 peserta ini di berikan sesi kegiatan team building pada hari sebelumnya saya membungkusnya dengan memberikan insight pada setiap aktivitas sebelumnya, dimulai dengan perkenalan pada diri sendiri, diajak berbicara diri sendiri dan dipahami betul betul apa keinginan diri, pada akhirnya disimpulkan keinginan diri adalah ketenangan diri, lanjutnya bagaimana mendapatkan ketenangan tersebut, dengan bertubi pekerjaan dan kritikan, berikut trik yang diberikan dengan beragam latihan saat sesi ini.
    HARGAI KRITIKAN
    Membela diri terhadap kritikan yang tidak diminta selalu menciptakan stress dan konflik.
     
    Kesalahan KomunikasiSalah besar jika anda membela diri dan membalas kritikan orang yang mengkritik anda.
    Keajaiban Komunikasi
    Katakanlah, terima kasih atas masukannya, anda akan pikirkan semua apa yang dia sampaikan.


    kami menjadikan karyawan Perusahaan Anda jauh lebih tangguh dan memiliki martabat yang tinggi. Training ini dilaksanakan di alam bebas dengan nuansa yang eksotis sehingga benar-benar membuat training menjadi lebih seru. Jadikan SDM perusahaan mampu bersaing dalam pasar bisnis tahun 2019

    Kami adalah partner perusahaan dan personal untuk membangun SDM luar biasa dibawah tekanan perkembangan bisnis !


    PAGE 3
    Fb : isharyadi ab  IG : @isharyadi_ab  Hp : 0813-1677-7108

    Apa yang kita lakukan untuk diri sendiri, akan mati bersama kita ?


    CRACKING ENTREPRENEURS
     oleh : dita widodo

    Apa yang kita lakukan untuk diri sendiri, akan mati bersama kita. Perubahan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi orang lain akan lebih kekal abadi”.
    Demikianlah satu statement yang menjadi motto Rumah Perubahan.

    Kenalkan wirausaha dari sejak dini

    Langkah nyata yang dimotori oleh Prof Rhenald Kasali PhD – Guru Besar FE UI tersebut menjadi angin segar yang terus meniupkan harapan dan memacu semangat bagi semua pihak yang tergerak untuk menjadi bagian atas menggelindingnya berbagai perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.

    Dan keberanian yang saya dapatkan untuk menuangkan ide ke dalam tulisan inipun adalah bagian dari apa yang diupayakan oleh Rumah Perubahan. Pelatihan Guru Menulis di Rumah Perubahan pada tanggal 11 April 2010 membukakan mata saya dengan sangat lebar, bahwa etape selanjutnya setelah seseorang bisa membaca, adalah menulis.Dan saya mulai mencoba menuangkannya ke dalam sebuah catatan  di http://ditawidodo.wordpress.com/2012/04/21/ayo-menulis/ . Sebuah langkah kecil layaknya seorang anak yang baru belajar berjalan tentunya…: )

    Menulis ternyata sangat bermanfaat sebagai media belajar dan berbagi. Maka, di sini saya akan membagikan sedikit yang bisa saya tangkap dari membaca buku ”Cracking Entrepreneurs”, karya Bp. Rhenald Kasali.

    Buku setebal 298 halaman yang baru saja diluncurkan tanggal 5 Juli 2012 lalu adalah kumpulan cerita inspiratif tentang para pengusaha kecil  ( mikro ) yang layak disebut sebagai Crackers, pemecah atau sang pendobrak.

    Kota Cirebon yang terletak di pantai Jawa Barat yang hanya dilewati oleh truk-truk besar pengangkut semen dan genteng, telah tumbuh dengan cukup pesat dan selalu bergeliat menghadapi gejolak arus perubahan adalah karena peran para pengusaha mikro dalam industri Pariwisata.

    Dari batik mega mendung, empal gentong, nasi jamblang, dodol buah-buahan hingga tape bungkus daun jambu.

    Secara pencapaian, memang jangan dibandingkan dengan para pengusaha besar yang modalnya berlimpah, dengan pemanfaatan tekhnologi canggih serta memiliki tenaga-tenaga profesional yang handal.

    Pengusaha besar yang merupakan pembaharu di pasar elite memang membawa perubahan skala besar, padat modal, padat karya,…tapi juga jangan lupa PADAT MASALAH.

    Namun pengusaha mikro ini, meski kelihatannya skala perubahannya kecil, tapi rupanya berperan sebagai pembaharu industri, sehingga hidup manusia pun berubah.

    Mereka tidak hanya bisa bertahan hidup, namun keluar sebagai pemenang. Dan sesungguhnya, mereka adalah penopang terkuat atas perekonomian negeri ini.

    Kisah-kisah sukses dari para pengusaha mikro yang tersebar di Jawa Barat ini tentunya diharapkan menjadi inspirasi bagi siapapun kita yang membacanya. Ada 19 pengusaha yang dituangkan dalam tulisan dan juga mulai ditayangkan dalam acara Rumah Perubahan setiap Selasa malam jam 20.00 di layar TVRI. Mereka adalah :

    -          Sanin, tukang becak yang berhasil menjadi pengusaha garam di daerah
    Cirebon.
    -          H. Darja, raja bengkel di Pelabuhan Ratu
    -          Uwoh Saepulloh –mulai Piala Citra hingga Rangka Baja
    -          Iyus Chandra – pengusaha pupuk & obat-obatan bagi para petani
    -          Sarini – produsen dan eksportir Batik
    -          Popon Suhaemah – pengusaha kripik dan dodol
    -          Enday Media – bisnis wayang golek
    -          Ronald H. Sinaga – peternak sapi perah
    -          Kiki Gumelar – mantan karyawan PT. Nirwana Lestari, distributor Ceres;
    coklat terbesar di Asia Pasifik yang       memilih banting setir menjadi
    pengusaha bakery dan coklat, lalu berkreasi dengan produk dodol coklat  yang diberi nama ”Chocodot”
    -          Sania Sari Tri Asayani, Ranityarani – produsen pakaian dan souvenir dengan
    kombinasi aneka batik
    -          Deden Narayanto – pengusaha kecap
    -          Nizar Sungkar – pemilik apotik dan supplier obat-obatan
    -          Eman Sulaiman – pengusaha keramik Plered
    -          Nani Oktaviani – pengusaha dan eksportir pakaian muslim
    -          Koheri Latief – produsen sandal katrok ke hotel-hotel
    -          Ujang Sasmita – pengusaha produk-produk berbahan timah
    -          Atik Jumaeli – pengibar bordir tasik ke Rusia
    -          Eddy Permadi – mantan dosen Politeknik Manufacturing Swiss ( Polman
    Bandung ) yang beralih profesi sebagai produsen turbin pembangkit listrik mikro hydro. Dari listrik yang berlimpah itu kemudian membuat minuman serbuk bandrek Hanjuang.
    -               Carsim Cahyadi – seorang tukang perabotan keliling yang sukses menjadi
    pengusaha tape bungkus daun jambu.

    Dari sekian banyak profile pengusaha mikro, ada 2 orang yang akan saya coba tuangkan sekilas kisahnya di sini yaitu Pak Eddy Permadi dan Carsim Cahyadi.

    Pak Eddy Permadi ini sudah cukup lama saya dengar kiprahnya, dan bahkan beberapa kali saya dan team sebagai event organizer berbasis wisata dan edukasi/ training mengirimkan group ke workshopnya untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan.

    PT. Hanjuang Inti Teknik yang terletak tak jauh dari pintu toll Pasteur, Bandung adalah bengkel yang memproduksi aneka turbin untuk memenuhi pesanan dalam dan luar negeri. Pak Eddy adalah orang yang pertama kali menelurkan ide tentan penciptaan turbin pembangkit listrik mikrohidro di daerahnya.

    Mantan dosen Politeknik Manufacturing Swiss (PMS) yang kini dikenal sebagai Polman ( Politeknik Manfacturing ) Bandung ini pernah belajar di Swiss selama 3 tahun dan di Jerman selama 1 tahun. Dari belajar di Eropa itulah, ia menyimpulkan bahwa kemajuan orang-orang Eropa adalah mulai dari revolusi industri, yang berarti memberikan nilai tambah pada sesuatu yang bernilai rendah.

    ”Revolusi industri dimulai dari revolusi energi, dari mulai adanya kincir air untuk menumbuk gandum, lalu ditemukan tenaga uap. Oleh sebab itu transportasi menjadi bagus, jarak menjadi dekat”.

    Maka ia menyimpulkan, bahwa kalau ingin meningkatkan ekonomi rakyat, jelas harus dimulai dari energi. Pada titik itulah ia memutuskan untuk mengeksplorasi dunia energi.

    Dimulai dari proyek-proyek percontohan dari turbin sederhana hingga yang relatif modern dengan memanfaatkan aliran sungai di daerahnya. Turbin-turbin buatannya telah menjadi pembangkit listrik di ratusan tempat di Indonesia. Beberapa turbin buatannya kini dioperasikan sebagai pembangkit listrik di Malaysia dan Swiss.

    Dari listrik yang berlimpah hasil kerja turbin-turbinnya-lah kemudian timbul ide memanfaatkan untuk membuat minuman serbuk khas Jawa Barat, yaitu bandrek dengan merk Hanjuang. Di tahun-tahun pertama kesulitan dalam hal pemasaran pun ditemui. Ia memasarkan sendiri bandreknya ke warung-warung dan tetap tidak diterima. Maka kemudian timbul ide mengubah kemasan dan memberi lukisan Kabayan, yang dianggap mewakili daerah Jawa Barat. Segera saja kopi-bandrek tersebut laris manis. Produk itu dikembangkan terus dalam hal kemasan maupun rasa.

    Turbin produksi Hanjuang juga telah berhasil mengangkat perekonomian desa-desa yang berjarak tempuh 6-7 km ke Tasikmalaya menjadi produsen bordir, dan di Papua, listrik dari turbinnya digunakan untuk pengolahan umbi-umbian, kue dsb.

    Berbagai penghargaan dari pemerintah Indonesia, Leuwikiara, Asean Energy Award, menurut saya hanyalah sebuah efek samping dari usaha dan kerja kerasnya.

    Yang jelas, beliau telah memberikan kontribusi cukup besar pada pembangunan negeri ini.
    Pak Carsim Cahyadi.  Saya mengenalnya baru minggu lalu setelah berkesempatan mengikuti acara ”tapping” Rumah Perubahan di Studio 5 TVRI Senayan, Jakarta       ( Foto Pak Carsim saat mengisi talkshow tersebut)

    Tape bungkus daun jambu yang dibawanya sungguh lezat dan manis serta gurih…hmm….yummy! :)
    Selama 10 tahun di masa mudanya, Pak Carsim adalah penjual perabotan keliling di desanya, Tarikolot – Kuningan, Jawa Barat. Setiap hari ia dan seorang asistennya berkeliling kampung menjajakan perkakas rumah tangga seperti ember, gayung, sapu, dan aneka pernak-pernik perabotan dapur dengan berjalan kaki.

    Si pembeli membayar dengan kredit beberapa kali bayar. Dan itulah masalah dan kesulitan yang dari tahun ke tahun selalu dialaminya yang adalah KREDIT MACET.

    Maka, di ujung kelelahannya, ia berhenti dan sempat menjadi buruh di sebuah perusahaan kontraktor di Jakarta. Setiap pulang mudik, ia selalu menyaksikan pemandangan menarik di kampungnya. Orang-orang dari berbagai kota rela mengantre panjang di depan rumah Danasih, tetangganya yang penjual tape ketan bungkus daun jambu untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.Carsim sering diminta bantuan Danasih yang kewalahan melayani pembeli.

    Dan setelah lebaran usai, Carsim berfikir, apakah tape ketan juga berlaku di luar lebaran sehingga bisa menjadi usaha yang menguntungkan?

    ”Deretan mobil yang antre di depan rumah Bu Danarsih menginspirasi saya untuk melakukan pemasaran tape secara aktif. Saat itu muncul pikiran untuk menjemput bola” Begitu ceritanya.

    Maka, akhir lebaran 1996, Carsim memutuskan untuk tidak kembali berangkat ke Jakarta, tapi langsung membuka usaha tape di rumahnya dengan modal awal Rp. 600.000,-

    Ia menitipkan dagangannya ke beberapa tempat di daerah Kuningan dan Cirebon. Barangkali karena pengalaman menjual perkakas rumah tangga, ia menjadikan ember sebagai tempat /kemasan tape. Dari 20 liter beras yang dimasak menjadi tape dan dikemas dalam ember-ember itu, tidak semuanya laku….bahkan sering tersisa banyak. Jika sudah demikian, ia akan membagikan ke para tukang becak di dekat lokasi.

    Saat itu masyarakat belum memandang tape sebagai penganan harian, melainkan sebagai oleh-oleh atau penganan saat musim lebaran tiba.

    Singkat cerita, selama 4 tahun menjalani usaha tape, Carsim belum juga berhasil memetik keuntungan sedikitpun. Namun begitu, di dasar hatinya ada keyakinan besar bahwa suatu ketika, usahanya pasti akan menuai panen.

    Sampai di tahun 2000, ia bertemu kenalan yang adalah pegawai negeri di Kuningan, dan mendapat tawaran memanfaatkan tempat di Bundaran Cijoho untuk dipinjamkan.

    Seiring dengan perkembangan daerah tersebut, maka tanda-tanda keberhasilan usahanya mulai nampak. Tape yang dijual telah habis sebelum sore, sehingga setiap hari ia menambah kapasitas produksinya.

    Sejalan dengan itu, ia juga terus menerus memperluas pasar dengan membina kerja sama dengan berbagai toko dengan sistem konsinyasi .

    Ia lalu memberi nama produknya Pamela. Rupanya bukan ia hendak bergaya Amerika dalam soal nama, namun semata-mata ide tersebut diambil dari kedua anaknya Fajar dan Mela. ( Loh kok bukan Famela?Sebenarnya Fajar apa Pajar ya….Mungkin inilah salah satu keunikan sebagian saudara kita di pedesaan Jawa Barat, sering tertukar antara P dan V atau F…he he he ).

    Dan begitulah….bak sebuah aliran sungai yang telah dibuka, pintu rejekinya pun terus mengalir. Sehingga dari produksi 20 liter sehari kini telah meningkat menjadi 1 ton per hari….! Sebuah pencapaian yang menggembirakan tentunya.

    Carsim menambahkan, usaha tape bungkus daun jambu ini tidak dijalaninya sendiri. Kini hampir 90% dari warga di kampungnya adalah pembuat tape. Mereka bahu membahu satu sama lain dalam hal mengerjakan pesanan misalnya. Saling lempar order adalah hal yang sering kali dilakukan. Jika di masa lalu ibu-ibu rumah tangga di kampungnya mengisi waktu luang dengan ”petan” – mencari kutu sambil bergosip ataupun bercerita kacang goreng istilah saya, maka saat ini mereka sudah sibuk mengisi hari-hari dengan bekerja dan bekerja sebagai pembuat tape. ( Ini aktifitas yang sangat klop karena jaman sekarang rasanya sudah tidak ada kutu rambut… :) :) red )

    Carsim masih menyimpan harapan besar untuk menjadikan kampungnya di Kuningan sana sebagai Gudang Tape Nasional. Dengan kerja keras dan ekpansi pasar yang terus menerus, rasanya impian itu sangat mungkin direalisasikan. Semoga.

    Nah, kesimpulan yang dapat kita ambil dari creakers / pengusaha mikro jawara lokal itu adalah bahwa kesuksesan adalah milik semua orang yang mempunyai segenap tekad, keuletan, kegigihan dan keyakinan untuk mau berubah menjadi lebih baik. Menurut Pak Rhenald Kasali, usaha itu bisa diibaratkan sebagai terjun payung. Saat kaki menapak ke tanah, adalah titik balik untuk dapat naik dan terbang ke udara…..Namun seringkali orang berhenti saat kaki menapak di bumi tadi, yaitu satu langkah sebelum kesuksesan dapat diraih.

    Berikut adalah beberapa kalimat pelecut semangat dalam buku Cracking Entrepreneurs yang layak kita simak dan renungkan bersama :

    ”Saya menciptakan hidup saya dengan melangkah keluar dari batasan-batasan yang diberikan orang lain” – Oprah
    ”Hidup adalah ketidakpastian, tidak tahu apa yang akan terjadi dan bagaimana terjadinya. Kita hanya menduga. Kita mungkin salah melangkah, tetapi kita harus terus melangkah dalam gelap” – Agnes De Mille, Penari
    ”Saya datang dari keluarga yang memiliki keyakinan bahwa kita dapat melakukan apa pun, hanya saja kita harus bekerja dengan sangat keras”
    -Condoleeza Rice, Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat- “Ketika orang-orang menganggap sesuatu itu mustahil, saya mencoba membuktikan bahwa itu keliru” – Richard Brandson, Entrepreneur
    ”Hidup dapat meluas maupun menyempit sesuai dengan keberanian kita” – Anais Nin, Penulis.
    “Banyak orang berfikir bahwa dirinya hebat jika bisa membuat sesuatu yang mudah menjadi sulit. Dalam kewirausahaan, sebaliknyalah yang harus dilakukan. Kalau membuat sesuatu menjadi kompleks, Anda tidak akan bertahan” - Rhenald Kasali

    Buku ini sungguh inspiratif menurut saya, karena kisah-kisah yang dituangkan adalah apa yang sangat mudah diterima akal, sangat aplikatif, dan mengundang kreatifitas dalam bidang sejenis yang peluangnya tersebar di depan mata. Maka hanya orang-orang yang siap mengolah peluang itulah yang akan menjadi pemenang.

    Saya sangat berharap buku ini bisa dibaca dan disimak oleh para generasi muda yang adalah pemilik energi terbesar tentunya, para pelajar mulai SMP, SMA/SMK, para mahasiswa, dan siapapun yang memungkinkan untuk membuat sebuah revolusi dalam hidup, dan berkenan menjadi salah satu gerbong kereta perubahan negeri ini.

    Ingatlah bahwa apa yang kita lakukan untuk diri sendiri, akan mati bersama kita. Perubahan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi orang lain akan lebih kekal abadi.

    Salam Perubahan! :) :)